Minggu, 11 Agustus 2019

Sejarah Kerajaan Champa

Kerajaan Champa yang sekarang menjadi Vietnam Selatan adalah kerajaan Indocina. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-2 hingga ke-17 Masehi. Kerajaan yang berjaya di masa lalu itu saat ini telah musnah, sehingga di sana hampir tidak ada lagi jejak sejarahnya baik reruntuhan bangunan maupun peninggalan kerajaan. Namun walaupun demikian, komunitas masyarakat Champa yang bernama Cham Village masih ada di Vietnam bahkan masih berbicara dengan Bahasa Cham yang merupakan Bahasa Austronesia. Namun akhirnya penduduk Vietnam pun menyerap budaya Champa dimana merupakan campuran dari masyarakat India dan Melayu Polynesia.

Kerajaan Champa juga adalah kerajaan Islam yang memiliki pengaruh besar bagi Indonesia seperti peninggalan kerajaan Islam di Indonesia. Semenjak munculnya Kerajaan Kutai sebagai kerajaan pertama di Indonesia di Kalimantan Timur, Kerajaan Champa ini di masa lampau sering melakukan interaksi dengan kerajaan tanah air. Kerajaan Champa juga berinteraksi dengan salah satu Wali Songo di tanah Jawa yakni Sunan Gunung Jati di Cirebon. Oleh karena itu Kerajaan Champa berpengaruh cukup besar bagi perkembangan agama Islam di Indonesia.

Riwayat Kerajaan Champa bermula dari keberadaan Kerajaan Lin Yi di tahun 192 Masehi. Kerajaan Lin Yi merupakan kerajaan Hindu dari India yang cukup besar pengaruhnya meskipun sangat kental dengan kepercayaan setempat.

Champa sejatinya adalah kerajaan dengan bentuk konfederasi kota yang terdiri dari:

1. Inderapura (Ibukota Champa dari 875 Masehi – 1000 Masehi)
2. Amaravati
3. Vijaya (ibukota Champa dari 1000 Masehi – 1471 Masehi)
4. Kauthara
5. Panduraga

Sebelum tahun 1471 Masehi, Kerajaan Champa menganut agama Hindu Shiwa sebagai agama resmi negara, sementara tulisan resmi yang digunakan dalam prasasti-prasasti dan maklumat negara memakai Sansekerta. Selain Bahasa Sansekerta masyarakat Champa memakai pula bahasa mereka sendiri yaitu Bahasa Champa.

Tahun 875 Kerajaan Champa sempat menjadikan agama Buddha Mahayana sebagai agama resmi. Pada saat itu Kerajaan Champa berada di bawah pemerintahan Rasa Indrawarman II dan beribukota di Inderapura. Kerajaan Champa mengalami masa kejayaan pada abad ke-7 hingga abad ke-10 dan meninggalkan beberapa bangunan bersejarah di Vietnam seperti kompleks percandian My Son dan Po Klong Garai.

Kerajaan Champa mulai terpengaruh dengan masuknya agama Islam yang berasal dari jamaah India, Persia, dan pedagang Arab pada abad ke-10 dan ke-11 Masehi. Agama Islam mempengaruhi Kerajaan Champa pada saat Raja Che Bo Nga diislamkan oleh Sayyid Husein dan memicu orientasi agama masyarakat Cham. Akhirnya mayoritas orang Cham memeluk Agama Islam.

Bangsa Khmer (sekarang Kamboja) merupakan musuh tradisional bangsa Champa. Mereka saling menyerang selama seribu tahun lamanya seperti perang Arab Israel. Invasi yang terjadi pada tahun 982 Masehi mengakibatkan kota Inderapura dijauhi sehingga ibukota kerajaan dipindahkan ke Vijaya. Perang terus berlanjut sampai tahun 1145 Masehi hingga ibukota Vijaya juga hancur, lalu berpindah lagi ke Panduraga. Tahun 1471 menjadi awal dari kehancuran Kerajaan Champa yang bermuara pada lenyapnya Champa dari peta dunia. Kota Vijaya dimusnahkan tanpa bersisa, 60.000 rakyat meninggal, sementara sisanya dijadikan budak. Banyak rakyat Champa yang bermigrasi ke Kamboja, Aceh, Malaka, dan daerah lain di Sumatera.

Kehidupan orang-orang Champa di Kamboja (Khmer) demikian tragis. Orang Champa yang beragama Islam ditindas penguasa Khmer karena tidak menerima perbedaan. Selain itu masyarakat Champa tidak mau menikah dengan non-Muslim sehingga menyebabkan kemurkaan raja Khmer yang karenanya Penguasa Khmer Merah membunuh lebih dari 500.000 orang Champa.

Pada awal tahun 1960-an Masyarakat Champa hampir musnah, namun mereka masih menyisakan peradaban berupa arca, candi-candi, dan patung-patung perunggu. Akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama. Amerika Serikat menyerang dan mengebom kompleks percandian My Son selama seminggu saat perang Vietnam hingga dari 70 bangunan yang tersisa hanya tinggal 20. Dan saat ini sisa-sisa penduduk Champa hanya dapat ditemukan di delta Sungai Mekong, tepatnya di Desa Champa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Soal Cerita Matematika SD Kelas 2 Semester 1 (1)

1. Pada suatu hari Budi pergi ke pasar membawa uang Rp. 500. Ia membeli ikan 5 ekor dengan harga Rp. 250, kemudian membeli 4 butir dengan h...