Sabtu, 10 Agustus 2019

Sejarah Kerajaan Majapahit

Pada abad ke-13 Majapahit menjadi imperium adidaya. M.C. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern (1991) menyebutkan bahwa Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai dan memerintah Nusantara, serta dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia (hal. 19). Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Ia memerintah pada tahun 1293-1309.

Pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit berpusat di Mojokerto, Jawa Timur. Kemudian pada era pemerintahan Jayanegara (1309-1328), ibukota Majapahit dipindahkan ke Trowulan. Begitu Girindrawardhana (1456-1466) berkuasa, pusat Kerajaan Majapahit berpindah ke Kediri. Masa kejayaan Kerajaan Majapahit terjadi saat era pemerintahan  Hayam Wuruk atau Rajasanagara (1350-1389) berkat dukungan Mahapatih Gajah Mada. Tahun 1336, saat pengangkatan Gajah Mada menjadi mahapatih pada era Tribhuwana Tunggadewi (ibunda Hayam Wuruk), Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Amukti Palapa yang akhirnya melegenda.

Isi dari sumpah Gajah Mada yaitu bahwa ia akan menyatukan wilayah-wilayah Nusantara di bawah naungan Majapahit. Di waktu kemudian ikrar ini pun terwujud. Seperti dikutip dari buku Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit (2005) yang disusun oleh Slamet Muljana, Sumpah Amukti Palapa telah mengantarkan Majapahit ke gerbang kejayaan untuk pertamakalinya dalam sejarah. Dalam Nagarakertagama tercatat wilayah kekuasaan Majapahit meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, hingga Indonesia bagian timur, termasuk Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga sebagian Maluku.

Masih menurut catatan Negarakertagama seperti dikutip dari buku karya Choirul Fuad Yusuf (2013) yang berjudul Dinamika Islam Filipina, Burma, dan Thailand, disebutkan bahwa tidak kurang dari 98 kerajaan yang bernaung di bawah kuasa Majapahit. Tidak hanya di Nusantara, pengaruh dan ekspansi Majapahit bahkan sampai pula ke negeri-negeri seberang, misalnya Semenanjung Malaya (Malaysia dan Brunei), Tumasik (Singapura), serta sebagian Thailand dan Filipina. Angkatan laut Kerajaan Majapahit pada saat itu begitu kuat sehingga disebut Talasokrasi atau Kemaharajaan Bahari.

Salah satu faktor penyebab melemahnya Majapahit yakni karena wafatnya Gajah Mada pada tahun 1364. Akan tetapi Hayam Wuruk tidak menunjuk mahapatih baru karena sangat menghormati sosok penasihatnya itu. Bagi Hayam Wuruk Gajah Mada tak tergantikan. Sepeninggal Gajah Mada, Hayam Wuruk menjadi limbung. Kejayaan Majapahit mulai goyah. Keruntuhan bahkan kepunahan imperium besar ini pun semakin terlihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Soal Cerita Matematika SD Kelas 2 Semester 1 (1)

1. Pada suatu hari Budi pergi ke pasar membawa uang Rp. 500. Ia membeli ikan 5 ekor dengan harga Rp. 250, kemudian membeli 4 butir dengan h...